TRIPOLI - Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC)
menyatakan empat staf mereka ditahan otoritas keamanan Libya saat mereka
berupaya menemui Saif al-Islam, putra mantan pemimpin Libya, Kolonel
Moammar Khadafy yang sedang menjalani proses penahanan di negara itu. Presiden
ICC, Sang-Hyung Song mendesak Libya untuk segera membebaskan keempat
stafnya. Dia mengatakan keempat staf lembaganya itu telah ditahan sejak
hari Kamis (7/6/2012) lalu.
Laporan sebelumnya mengatakan keempat
orang tersebut menjalani penahanan rumah setelah dituduh mencoba untuk
meloloskan apa yang oleh otoritas Libya sebut sebagai dokumen berbahaya
kepada Saif al-Islam.
Delegasi ICC ini berangkat ke Libya pada 6
Juni lalu untuk mencoba bertemu dengan Saif al-Islam Khadafy yang sedang
menjalani penahanan di kota Zintan. Kunjungan ini merupakan bagian dari
apa yang disebut sebagai upaya memberi pendampingan hukum terhadap Saif
yang tengah menghadapi sejumlah tuduhan serius. Keempat pegawai
lembaga internasional ini mempunyai kekebalan saat mereka sedang
menjalankan tugas dari ICC. Saya telah meminta otoritas Libya segera
mengambil langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan
keselamatan mereka."
Wartawan BBC di Zintan, Rana Jawad
mengatakan anggota kelompok yang menahan Saif al-Islam Khadafy
mengatakan penahanan terhadap keempat orang staf ICC dilakukan setelah
mereka menemukan dokumen berupa surat dari mantan orang kepercayaan Saif
yang kini tinggal di Mesir.Pemerintah transisi Libya yang
berpusat di Tripoli telah meminta pembebasan keempatnya namun anggota
otoritas keamanan Libya yang menahan mereka berkeras agar keempatnya
tetap ditahan di Zintan sampai sampai adanya penyelidikan dari kantor
jaksa setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar